Materi

KEJUJURAN DAN INTEGRITAS

KEJUJURAN DAN INTEGRITAS

A. Pengertian Kejujuran dan Integritas

Kejujuran dan integritas adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, saling berkaitan dan saling melengkapi satu sama lain. Kejujuran adalah mengatakan apa yang dilakukan. Sebaik apapun atau bahkan seburuk apapun tindakan yang dilakukan selama ia mengatakan apa yang telah dilakukan, maka ia jujur. Sedangkan integritas adalah melakukan apa yang dikatakan. Utuh antara perkataan dan perbuatan. A adalah A, dan B adalah B. Orang yang memiliki integritas adalah orang yang perkataannya bisa dipegang. Individu-individu yang mempunyai integritas diri akan memancarkan kepercayaan diri dan sikap yang tidak mementingkan diri sendiri.

Ada enam makna integritas, yaitu :

1. Integritas berarti komitmen dan loyalitas.

2. Integritas berarti tanggung jawab.

3. Integritas berarti dapat dipercaya, jujur dan setia.

4. Integritas berarti konsisten.

5. Berintegritas berarti menguasai dan mendisiplin diri.

6. Berintegritas berarti berkualitas.

B. Manfaat memiliki integritas diri

Apabila kita mampu mewujudkan integritas diri sendiri, kita akan memperoleh manfaat yang besar, diantaranya :

1. Secara fisik, kita akan merasa sehat dan bugar

2. Secara intelektual, kita dapat mengoptimalkan kemampuan otak kita

3. Secara emosional, kita akan menjadi penuh motivasi, sadar diri, empati, simpati, solidaritas tinggi dan sarat kehangatan emosional dalam interaksi kerja.

4. Secara spiritual, membuat kita dapat melihat berbagai kenyataan atau fenomena kehidupan dalam perspektif yang lebih dalam, utuh dan menyeluruh dalam mengatasi keragaman dan perbedaan yang dihadapi.

5. Secara social, membuat kita memiliki kepekaan hati dan perasaan untuk selalu memberi tempat bagi orang lain dalam hati kita.

C. Pribadi Yang Memiliki Integritas Diri

Dalam diri seseorang yang memiliki integritas diri yang tinggi akan tampak sebagai berikut :

1. Selalu tampil dengan fisik segar dan bugar

2. Dapat diandalkan secara intelektual (mudah mempelajari hal baru dengan cepat)

3. Tidak mudah terbawa emosi, sabar dan kuat dalam menghadapi tantangan dan tekanan, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda dan memiliki motivasi yang tinggi dalam menjalankan kegiatannya

4. Memiliki kehidupan rohani yang mendalam

5. Luwes dalam pergaulan, sehingga akan mudah diterima dan menerima orang lain


KEJUJURAN DAN INTEGRITAS

KIAT SUKSES BELAJAR DI SMK

A. Tujuan Pendidikan di SMK

1. Pendidikan di SMK merupakan pendidikan untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat.

2. Kemandirian yang dimaksud di atas didasarkan pada kematangan pemenuhan potensi dasar, bakat, minat dan ketrampilan pekerjaan atau karir.

3. Setelah selesai pendidikan di SMK, peserta didik dapat bekerja di bidang tertentu sesuai dengan bidang / program / kompetensi yang telah dipelajari, atau bisa juga melanjutkan ke perguruan tinggi dengan memasuki program studi dengan pilihan dan pendalaman mata pelajaran sewaktu di SMK.

B. Kurikulum SMK

Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang / program keahlian dengan mempertimbangkan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Berikut adalah bidang keahlian yang ada di SMK :

1. Tehnologi dan Rekayasa

2. Tehnologi Informatika dan Komunikasi

3. Kesehatan

4. Agribisnis dan agrotehnologi

5. Perikanan dan Kelautan

6. Bisnis dan Manajemen

7. Pariwisata

8. Seni Rupa dan Kriya

9. Seni Pertunjukan

Pada SMK, mata pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas :

1. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1)

2. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2)

3. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3)

Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industry.

C. Sikap Belajar di SMK dan Kebiasaan Belajar Yang Baik

Sikap terhadap belajar merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan belajar, sebagai dampak dari perasaan (feeling) dan keyakinannya tentang belajar. Adapun kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai perilaku (kegiatan) belajar yang relative menetap, karena sudah berulang-ulang (rutin) dilakukan.

Ciri-ciri sikap dan kebiasaan belajar yang positif :

1. Menyenangi pelajaran (teori dan praktik)

2. Mempunyai jadwal belajar yang teratur

3. Mempunyai disiplin diri dalam belajar ( bukan karena orang lain )

4. Masuk kelas tepat pada waktunya

5. Memperhatikan penjelasan dari guru

6. Mencatat pelajaran dalam buku khusus secara rapi dan lengkap

7. Senang mengajukan pertanyaan apabila tidak memahami pelajaran

8. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi kelas

9. Membaca buku-buku pelajaran/ buku lainnya yang berguna secara teratur

10. Mengerjakan tugas-tugas atau PR dengan sebaik-baiknya

11. Ulet atau tekun dalam melaksanakan pelajaran praktik

12. Tidak mudah putus asa apabila mengalami kegagalan dalam belajar

D. Kiat Sukses Belajar di SMK

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk sukses belajar di SMK, antara lain :

1. Memiliki iman dan taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa

2. Berbakti pada orang tua

3. Menghormati guru

4. Berintegritas

5. Taat pada tata tertib

6. Memiliki kemandirian

7. Menyusun visi, target dan jadwal pencapaian

8. Temukan kegembiraan dalam setiap langkah

9. Hormati kakak kelas

10. Mengumpulkan setiap tugas

11. Memanfaatkan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)


KONSEP DIRI DAN POTENSI DIRI REMAJA

KONSEP DIRI DAN POTENSI DIRI REMAJA

Konsep diri merupakan sesuatu yang dibentuk, bukan ada secara otomatis, seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan individu. Oleh karenanya pembentukan konsep diri berkaitan erat dengan lingkungan dimana individu hidup dan beraktivitas.

Komponen konsep diri diantaranya adalah :

1. Gambaran diri, adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun tidak .

2. Ideal diri, adalah persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita.

3. Harga diri, adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.

4. Peran diri, adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan individu berdasarkan posisi di masyarakat.

5. Identitas diri, adalah kesadaran diri akan diri pribadi yang bersumber dari pengamatan dan penilaian sebagai sintetis semua aspek konsep diri sebagai sesuatu yang utuh.

Ada 3 dimensi konsep diri, yaitu :

1. Pengetahuan tentang diri sendiri

2. Penghargaan terhadap diri sendiri

3. Penilaian terhadap diri sendiri

Kita bisa melihat konsep diri dari 4 sudut pandang, yaitu :

1. Konsep diri positif (tinggi) dan konsep diri negative (rendah).

Orang yang memiliki konsep diri positif menunjukkan karakteristik sebagai berikut :

a. Merasa mampu mengatasi masalah

b. Merasa setara dengan orang lain

c. Menerima pujian tanpa rasa malu

d. Merasa mampu memperbaiki diri

Sedangkan orang yang memiliki konsep diri negative menunjukkan karakteristik sebagai berikut :

a. Kurang mampu untuk menerima kritik

b. Bersikap responsive terhadap pujian, merasa segala perbuatannya perlu mendapat penghargaan

c. Cenderung merasa tidak disukai oleh orang lain

d. Mempunyai sikap hiperkritik atau suka melakukan kritik negates secara berlebihan terhadap orang lain.

e. Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya

2. Konsep diri fisik dan konsep diri social

3. Konsep diri emosional dan konsep diri akademis

4. Konsep diri riil dan konsep diri ideal

Konsep diri bukan bawaan lahir, melainkan hasil belajar. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri adalah bentuk tubuh, cacat tubuh, pakaian, nama dan julukan, intelegensi kecerdasan, taraf aspirasi/ cita-cita, emosi, jenis/gengsi sekolah, status social, ekonomi keluarga, teman-teman dan tokoh /orang yang berpengaruh.

Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan seorang manusia dari kecil hingga dewasa. Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk.

Potensi diri merupakan kemampuan dan kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang sudah terwujud yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu secara psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi yang kita miliki.

Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :

1. Potensi fisik (Pshychomotorik)

2. Potensi mental intelektual (Intellectual Quotient)

3. Potensi social emosional (emotional quotient)

4. Potensi mental spiritual (Spiritual quotient)

5. Potensi daya juang (adversity quotient)

Berikut ada beberapa tips mengenali potensi diri :

1. Kenali diri sendiri

2. Tentukan tujuan hidup

3. Kenali motivasi hidup

4. Hilangkan negative thinking

5. Jangan mengadili diri sendiri

Sedangkan faktor-faktor yang dapat membuat potensi diri kita bisa tergali adalah :

1. Percaya diri

Kurangnya percaya diri bisa menghilangkan kesempatan untuk menggali potensi diri

2. Hobi dan minat

Jika kita mengerjakan sesuatu yang kita sukai bahkan sebagai hobi atau minat pasti akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan (seharusnya)

3. Pergaulan

Jika anda mempunyai pergaulan yang baik dengan orang pintar maka anda akan menjadi pintar.